Aktivitas Pertambangan Jangan Timbulkan Bencana
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Jazuli Juwaini menegaskan bahwa soal bencana di Bangka Belitung harus didalami secara serius. Penambangan timah yang menjadi aset utama di Babel harus ditertibkan, karena dikhawatirkan menimbulkan bencana.
“Di sini (Babel) kan banyak pertambangan timah, saya kira pemerintah daerah harus menertibkannya. Harus ada kerjasama antara aparat pemerintah dengan PT Timah. Harusnya tambang timah ini kan melahirkan kesejahteraan, bukan melahirkan bencana. Saya menegaskan, aktivitas penambangan ini jangan sampai menimbulkan konflik sosial, termasuk bencana. Penambangan harus menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” ujar Jazuli ketika memimpin kunjungan kerja Komisi VIII ke Provinsi Bangka Belitung, Senin (15/4).
Hal serupa juga dinyatakan Anggota Komisi VIII Syaiful Anwar. Ia menyatakan keprihatinan akibat aktivitas pertambangan timah di Provinsi Bangka Belitung. Ia melihat saat ini semakin banyak perusahaan yang menggarap tambang timah di Babel. Bahkan, karena timah di darat sudah habis, para penambang kini juga menambang di laut.
“Nah, semakin banyak yang wilayah yang ditambang, ini juga menyangkut tersedotnya kekuatan alam. Akhirnya akan terjadi longsor atau bencana. Jika mau memanfaatkan kekayaan alam, boleh saja, namun harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, ditunjang koordinasi dan prosedur,” ujar Syaiful.
Politisi dari Demokrat ini meminta Gubernur tidak mudah untuk memberi izin membuka pertambangan.Ia menilai, sepanjang pertambangan tidak mempengaruhi kondisi alam, bisa diberikan izin menambang. Namun jika sampai menggangu alam, maka akan terjadi bencana seperti longsor dan banjir, bahkan gempa.
“Musibah ini kan bukan akibat dari alam atau lempengan bumi. Melainkan akibat ulah manusia sendiri. Bencana akibat ulah manusia ini harus dikurangi, sehingga tidak terjadi bencana akibat manusia lagi. Selain itu, harus ada pengawasan yang ketat juga. Jangan semena-mena mengolah kekayaan alam hanya untuk saat ini, tapi juga harus memikirkan masa mendatang. Jangan sampai mewariskan kehancuran alam kepada anak cucu kita,” pesan Syaiful. (sf), foto : sofyan/parle/hr.